Ikatan Alumni Teknik Kimia (Ikateka) Universitas Diponegoro menggelar webinar bertema “Industri Kimia Nasional Strategis”, Sabtu (3/4), melalui aplikasi Zoom. Webinar ini menghadirkan tiga alumni teknik kimia Undip yang berpengalaman, yakni Ignatius Warsito (Direktur Perwilayahan Industri, Kementerian Perindustrian), Jadi Purwoko (Senior Vice Presiden PT. Pertamina), dan Prof. Dr. Ing. Suherman (Ketua Departemen Teknik Kimia Undip).
Prof. Suherman mengaku bangga atas capaian teknik kimia yang semakin baik setiap tahunnya. “Kita, baik alumni maupun yang masih menempuh pendidikan patut berbangga, karena di tahun 2021 Teknik Kimia berhasil memperoleh penghargaan sebagai fakultas teknik yang menyumbang capaian IKU (Indikator Kinerja Utama, red.) tertinggi, mahasiswa berprestasi terbanyak, publikasi internasional terakreditas terbanyak, dan mahasiswa asing terbanyak,” ungkapnya. Capaian ini menjadi salah satu misi dari program Kampus Merdeka, SDM unggul khususnya dalam bidang teknik kimia.
Pembicara kedua, Ignatius Warsito membahas peran serta teknik kimia dalam membangun kawasan industri. “Arah pengembangan kawasan industri saat ini berada di generasi tiga menuju ke generasi keempat. Hal ini bisa kita rasakan bersama dalam pengembangan pada daerah di luar Jawa, adanya sistem hilirisasi SDA, efisiensi sistem logistik, sehingga mendorong adanya perekonomian baru,” paparnya.
Selain berfokus pada daerah luar Jawa, pengembangan kawasan industri di Pulau Jawa juga terus mendapat perhatian, dengan terus mengembangkan teknologi, industri padat karya, dan industri yang menjaga kekayaan alam.
Dalam kesempatan yang sama, Jadi Purwoko memberikan paparan berkaitan dengan peran Pertamina dalam industri energi untuk menghasilkan potensi energi baru. “Indonesia memiliki potensi menghasilkan sumber daya baru, di mana potensi ini berasal dari surya, air, angin, biomas, dan bahan nabati. Kami menargetkan pemanfaatan RUEN ini dapat mencapai 23 persen di tahun 2025,” jelasnya.
Jadi menambahkan bahwa saat ini Pertamina sudah menghasilkan 672 Megawatt energi baru, dan menargetkan angka ini akan terus ditingkatkan menjadi 1,1 Gigawatt di tahun 2026. (patricia)